Selasa, 08 November 2016

MAKALAH TOKOH-TOKOH TASAWUF

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu islam yang menekankan dimensi atau aspek spiritual dalam islam. Dalam kaitannya dengan manusia, tasawuf lebih menekankan aspek rohaninya ketimbang aspek jasmaninya. Orang yang ahli dalam tasawuf disebut dengan seorang sufi. Seorang sufi menekankan aspek rohaninya daripada jasmaninya. Seorang sufi selalu berusaha untuk dekat dengan Tuhan-Nya. Dan untuk mencapai itu, terdapat tingkatannya yaitu tobat, zuhud, sabar, shaleh, tawakal, kerelaan (ridha), cinta dan ma’rifat.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui tokoh-tokoh tasawuf.
2.      Mengetahui ajaran-ajaran dari tokoh-tokoh tasawuf.

C.    Rumusan Masalah
1.      Siapa saja tokoh-tokoh tasawuf?
2.      Bagaimana ajaran-ajaran dari tokoh-tokoh tasawuf?











BAB II
PEMBAHASAN


A.    TOKOH-TOKOH TASAWUF DAN AJARANNYA
Berikut ini beberapa tokoh tasawuf yang terkenal beserta ajarannya, diantaranya:
a.      Hasan Al-Bashri
Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi’in, seorang yang sangat taqwa, wara’ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id al-Hasan ibn Abi al-Hasan. Lahir di Madinah pada tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Qura. Setahun sesudah perang Shiffin dia pindah ke Bashrah dan menetap di sana sampai ia meninggal tahun 110 H. setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian disana karena keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran ekonomi yang dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Gerakan itulah yang menyebabkan Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat berperan dalam pertumbuhan kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting adalah zuhud serta khauf dan raja’.
Dasar pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi.
Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja’. Dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering melakukan perintah-Nya. Serta menyadari kekurang sempurnaannya. Oleh karena itu, prinsip ajaran ini adalah mengandung sikap kesiapan untuk melakukan mawas diri atau muhasabah agar selalu memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu kehidupan yang hakiki dan abadi.


b.      Rabiah Al-Adawiyah
Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95 H, disebut rabi’ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Dia adalah seorang zahidah, zahid perempuan yang dapat menghiasi lembaran sejarah sufi dalam abad kedua hijriah. Dia termasyhur karena mengemukakan dan membawa versi baru dalam hidup keruhanian, dimana tingkat zuhud yang diciptakan Hasan al-Bashri yang bersifat khauf dan raja’ itu dinaikkan oleh Rabi’ah ke tingkat zuhud yang bersifat hub (cinta) karena yang suci murni tidak mengharapkan apa-apa.
Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya dituangkan melalui syair-syair dan kalimat-kalimat puitis. Dari syair-syair berikut ini dapat diungkap apa yang ia maksud dengan al-mahabbah:
Kasihku, hanya Engkau yang kucinta,
Pintu hatiku telah tertutup bagi selain-Mu,
Walau mata jasadku tak mampu melihat Engkau,
Namun mata hatiku memandang-Mu selalu.
Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia membagi cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu ia ditanyai tentang cintanya kepada Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya aku sangat mencintai Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah melupakanku untuk mencintai siapa saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas lagi olehnya lagi melalui syair berikut ini: “Daku tenggelam dalam merenung kekasih jiwa, Sirna segalanya selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan murka”.
Bisa dikatakan, dengan al-hubb ia ingin memandang wajah Tuhan yang ia rindu, ingin dibukakan tabir yang memisahkan dirinya dengan Tuhan.
c.       Al-Hallaj
Al-hallaj adalah seorang tokoh sufi yang mengembangkan paham al-hulul. Nama lengkapnya adalah Husein Bin Mansyur al-Hallaj. Dia dilahirkan pada tahun 244 H/858 M di negeri Baidha, salah satu kota kecil yang terletak di Persia. Dia tinggal sampai dewasa di Waisith, dekat Baghdad, dan dalam usia 16 tahun dia pergi belajar pada seorang sufi yang terbesar dan terkenal bernama Sahl bin Abdullah al-Tustur di negeri Ahwaz. Selanjutnya, ia berangkat ke Bashrah dan belajar pada seorang sufi bernama Amr al-Makki. Pada tahun 264 H, ia masuk kota Baghdad dan belajar pada Junaid yang juga seorang sufi. Al-Hallaj pernah menunaikan ibadah haji di Makkah selama tiga hari. Dengan riwayat hidup singkat ini jelas bahwa ia memiliki dasar pengetahuan tentang tasawuf yang cukup mendalam dan kuat.
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya. Hulul adalah doktrin yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalah artikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehingga dikatakan bahwa seorang budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi adalah hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.
d.      Al-Ghazali
Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn al-Ghazali.Karena kedudukan tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul Islam. Ayahnya, menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai pemintal wol. Dari itulah, tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-Ghazzali (yang pemintal wol), sekalipun dia terkenal pula dengan al-Ghazali, sebagaimana diriwayatkan al-Sam’ani dalam karyanya, al-Ansab, yang dinisbatkan pada suatu kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali lahir di Thus, kawasan Khurasan, tahun 1059 M. Ia pernah belajar kepada Imam al-Haramain al-Juwaini, seorang guru besar di Madrasah al-Nizamiah Nisyafur. Setelah mempelajari ilmu agama, al-Ghazali mempelajari teologi, pengetaauan alam, filsafat dan lain-lain, tetapi akhirnya ia memilih tasawuf sebagai jalan hidupnya. Setelah bertahun-tahun menggembara sebagai sufi, ia kembali ke Tus di tahun 1105 M dan meninngal di sana tahun 1111 M.
Di bidang tasawuf, karya-karya Al-Ghazali cukup banyak, yang paling penting adalah Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci pendapatnya tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama. Juga karya-karya lainnya, al-Munqidz min al-Dhalal, dimana ia menguraikan secara menarik kehidupan rohaniahnya, Minhaj al-‘Abidin, Kimia’ al-Sa’adah, Misykat al-Anwar  dan sebagainya.

e. Ibn Arabi
Muhyiddin Ibn Arabi lahir di Murcia, Spanyol tahun 1165 M. setelah menempuh studi di Seville, ia pindah ke Tunis di taun 1194 m, dan di sana ia masuk aliran sufi. Di tahun 1202 M ia pergi ke Makkah dan meninggal di Damaskus tahun 1240 M.
Selain sebagai sufi, Ibn Arabi juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Jumlah buku yang dikarangnya kira-kira berjumlah dua ratus lebih. Salah satu buku termasyhurnya adalah Fushush al-Hikam yang merupakan wacana tentang tasawuf.
Inti ajaran tasawuf yang diperkenalkan Ibn Arabi adalah wahdat al-wujud. Wahdat al-wujud terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat artinya sendiri, tunggal, atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada. Dengan demikian, wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud. Dalam paham wahdat al-wujud ada dua hal yaitu khalq (makhluk) dan haq (tuhan). Menurut paham ini setiap sesuatu punya dua aspek (aspek luar dan dalam). Aspek luar merupakan khalq yang merupakan sifat kemakhlukan, aspek dalam adalah haq yang mempunyai sifat ketuhanan. Dari sini kemudian muncul pemahaman bahwa antara makhluk (manusia) dan al-haqq (Tuhan) sebenarnya satu kesatuan dari wujud Tuhan, dan yang sebenarnya ada adalah wujud Tuhan itu, sedangkan wujud makhluk hanya bayang-bayang atau fotokopi dari wujud Tuhan. Paham ini dibangun dari suatu dasar pemikiran bahwa Allah sebagaimana diterangkan dalam al-hulul, ingin melihat diri-Nya di luar diri-Nya, dan oleh karena itu Dia menjadikan alam semesta ini. Dengan demikian, alam ini merupakan cermin bagi Allah. Pada saat Allah ingin melihat diri-Nya, Dia cukup melihat alam ini. Pada benda-benda yang ada di alam ini Allah dapat melihat diri-Nya, karena pada benda-benda alam ini terdapat sifat-sifat Allah, dan dari sinilah timbul paham kesatuan. Paham ini juga mengatakan bahwa yang ada di alam ini kelihatannya banyak tetapi sebenarnya satu. Hal ini tak ubahnya seperti orang yang melihat dirinya dalam beberapa cermin: ia melihat dirinya yang banyak, tetapi dirinya sebenarnya hanya satu

Tokoh-tokoh ilmu tasawuf yang tersohor pada zaman dahulu adalah :
1. Ibn Athaillah as Sakandary
Nama lengkapnya Ahmad ibn Muhammad Ibn Athaillah as Sakandary (w. 1350M), dikenal seorang Sufi sekaligus muhadits yang menjadi faqih dalam madzhab Maliki serta tokoh ketiga dalam tarikat al Syadzili. Penguasaannya akan hadits dan fiqih membuat ajaran-ajaran tasawufnya memiliki landasan nas dan akar syariat yang kuat. Karya-karyanya amat menyentuh dan diminati semua kalangan, diantaranya Al Hikam, kitab ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran spiritual di kalangan murid-murid tasawuf. Kitab lainnya, Miftah Falah Wa Wishbah Al Arwah (Kunci Kemenangan dan Cahaya Spiritual), isinya mengenai dzikir, Kitab al Tanwir Fi Ishqat al Tadhbir (Cahaya Pencerahan dan Petunjuk Diri Sendiri), yang disebut terakhir berisi tentang metode madzhab Syadzili dalam menerapkan nilai Sufi, dan ada lagi kitab tentang guru-guru pertama tarekat Syadziliyah - Kitab Lathaif Fi Manaqib Abil Abbas al Mursi wa Syaikhibi Abil Hasan.
2. Al Muhasibi
Nama lengkapnya Abu Abdullah Haris Ibn Asad (w. 857). Lahir di Basrah. Nama "Al Muhasibi" mengandung pengertian "Orang yang telah menuangkan karya mengenai kesadarannya". Pada mulanya ia tokoh muktazilah dan membela ajaran rasionalisme muktazilah. Namun belakangan dia meninggalkannya dan beralih kepada dunia sufisme dimana dia memadukan antara filsafat dan teologi. Sebagai guru Al Junaed, Al Muhasibi adalah tokoh intelektual yang merupakan moyang dari Al Syadzili. Al Muhasibi menulis sebuah karya "Ri'ayah Li Huquq Allah", sebuah karya mengenai praktek kehidupan spiritual.
3. Abdul Qadir Al Jilani (1077-1166)
Beliau adalah seorang Sufi yang sangat tekenal dalam agama Islam. Ia adalah pendiri tharikat Qadiriyyah, lahir di Desa Jilan, Persia, tetapi meninggal di Baghdad Irak.Abdul Qadir mulai menggunakan dakwah Islam setelah berusia 50 tahun. Dia mendirikan sebuah tharikat dengan namanya sendiri. Syeikh Abdul Qadir disebut-sebut sebagai Quthb (poros spiritual) pada zamannya, dan bahkan disebut sebagai Ghauts Al Azham (pemberi pertolongan terbesar), sebutan tersebut tidak bisa diragukan karena janjinya untuk memperkenalkan prinsip-prinsip spiritual yang penuh kegaiban. Buku karangannya yang paling populer adalah Futuh Al Ghayb         (menyingkap kegaiban).
Melalui Abdul Qadir tumbuh gerakan sufi melalui bimbingan guru tharikat (mursyid). Jadi Qadiriyah adalah tharikat yang paling pertama berdiri.
4. Al Hallaj
Nama lengkapnya Husayn Ibn Mansyur Al Hallaj (857-932), seorang Sufi Persia dilahirkan di Thus yang dituduh Musyrik oleh khalifah dan oleh para pakar Abbasiyah di Baghdad oleh karenanya dia dihukum mati. Al Hallaj pertama kali menjadi murid Tharikat Syeikh Sahl di Al Tutsari, kemudian berganti guru pada Syeikh Al Makki, kemudian mencoba bergabung menjadi murid Al Junaed Al Baghdadi,tetapiditolak. Al Hallaj terkenal karena ucapan ekstasisnya "Ana Al Haqq" artinya Akulah Yang Maha Mutlak, Akulah Yang Maha Nyata,bisa juga berarti "Akulah Tuhan", mengomentari masalah ini Al Junaid menjelaskan "melalui yang Haq engkau terwujud", ungkapan tersebut mengandung makna sebagai penghapusan antara manusia dengan Tuhan. Menurut Junaid " Al Abd yahqa al Abd al Rabb Yahqa al Rabb" artinya pada ujung perjalanan "manusia tetap sebagai manusia dan Tuhan tetap menjadi Tuhan". Pada jamannya Al Hallaj dianggap musrik, akan tetapi setelah kematiannya justru ada gerakan penghapusan bahkan Al Hallaj disebut sebagai martir atau syahid. Sampai sekarang Al Hallaj tetap menjadi teka-teki atau misteri karena masih pro dan kontra.





















BAB III
PENUTUP
.
A. KESIMPULAN
Praktek tasawuf sudah ada sejak zaman Rasulullah saw, meskipun istilah tentang tasawuf baru muncul pada akhir abad ke I Hijriah. Istilah tasawuf sendiri terdapat perbedaan tentang asal-usulnya, tetapi yang paling tepat berasal dari kata suf (bulu domba), baik dilihat dari konteks kebahasaan, sikap sederhana para sufi maupunaspekkesejarahan.

.           Adapun tokoh-tokoh terkemuka di dunia tasawuf diantarnya adalah Hasan Basri (w. 110 H), Rabi’ah al Adawiyah (w. 185), Abu Yazid al-Busthami (261 H), Ibn Arabi, al-Ghazali, dan lain sebagainya. Tasawuf juga memunculkan sekte-sekte, yang kemudian dikenal dengan istilah tarekat. Di antara tokoh-tokoh tarekat yang terkenal antara lain Abd. Qadir al- Jailani (471-561 H), Syihabu al-Din Umar Ibn Abdillah al-Suhraardi (539-631 H), Abu Hasal Al-Syadzili (592-656 H), Ahmad Al-Badawi (596-675), dan Muhammad Ibn Bahau Al-Din al-Uwaisi al Bukhary (717-791 H).
B. SARAN
Setelah para pembaca selesai membaca makalah ini, pastilah terdapat banyak kesalahan di dalam penulisan makalah di atas, memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak Dosen demi perbaikan makalah yang selanjutnya serta menuju arah yang lebih baik.
Kemudian diharapkan kepada para pembaca untuk pembuatan makalah selanjutnya, agar bisa menambah referensi yang lebih mendukung, karena dalam pembuatan makalah ini penulis hanya menggunakan beberapa referansi saja, hal ini dikarenakan keterbatasan buku referensi yang penulis dapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://cintakamiakdarbanafsaj.blogspot.com/2012/05/pembagian-tasawuf-dan-tokoh-tokohnya.html




MAKALAH TEORI EKONOMI KOMUNISME

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sistem ekonomi komunisme muncul berdasarkan faham Karl Marx yang berkembangan pada revolusi industri di Inggris, yaitu nasib para kaum buruh yang menyedihkan akibat ulah kapitalis. Oleh sebab itu untuk memperbaiki kondisi masyarakat harus dilakukan perubahan secara radikal melalui pendobrakan sendi-sendi kapitalis. Maka dari itu kaum proletar harus memainkan peranan penting dalam merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. Dimana adanya revolusi industri barang-barang kebutuhan dapat diproduksi secara massal dan murah akibat digunakannya alat-alat produksi, namun kondisi ini tidak diimbangi oleh upah yang diterima. Sehingga dikatakan sistem ekonomi komunisme adalah negara mempunyai kekuasaan penuh dalam pengaturan produksi dan konsumsi
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah pertumbuhan komunisme?
2.      Apa sistem perekonomian komunisme?
3.      Bagaimana perekonomian komunisme menurut Karl Marx?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah pertumbuhan komunisme
2.      Menjelaskan tentang perekonomian komunisme
3.      Menjelaskan perekonomian komunisme menurut Karl Marx



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Pertumbuhan Komunisme
      Keluarnya Komunisme Manifesto pada tahun 1848. Pada awalnya ajaran Marxisme Ini dicaci maki , dihina, serta dibenci. Akan tetapi ketika Lenin pertama kali mendirikan negara komunis di Rusia pada tahun 1917, Marxisme telah menjejakkan kakinya dengan tapak yang kuat sebagai dasar bagi negara tersebut.
      Menurut Prof. W. Banning dalam Heden daagshe Sociale Bewegingen pada tahun 1948, dengan terbentuknya Negara Komunis Rusia, berarti kurang dari seperenam dari manusia diseluruh dunia memegang tegampiruh faham dari Karlmax. Pada tahun 1979, dengan berdirinya Republik Rakyat Cina dibawah pimpinan Mao Tze Tung yang menguasai kurang lebih hampir 700 miliun manusia, jumlah pengikut Marxisme hampir mencapai sepertiga penduduk dunia. Pada masa sekarang yang jumlah penduduknya bertambah besra jumlah kaum komunis sudah melebihi separuh penduduk dunia.
      Namun, pertambahan jumlah pengikut itu buka berarti menimbulkan perpecahan. Tidak pula bahwa di luar kedua negara, tidak ada lagi manusia atau bangsa-bangsa lain yang menganut faham Marxisme, seperti di Moskow umpamanya. Berbagai organisasi komunis di dunia mengaku bahwa mereka pengikut Marxisme, sedangkan Lenin dan Stalin dengan negara komunisnya di Rusia, telah menyimpang dari ajaran Marxisme yang sebenarnya.[1]
B.     Sistem Perekonomian Komunisme
      Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
      Tata ekonomi serba terpimpin dengan perencanaan produksi dan pengawasan yang ketat oleh pemerintah pusat ini memang dapat menghindari beberapa kelemahan dari sistem ekonomi serba bebas. Negara-negara komunis ada juga yang mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Negara komunis  menjadi negara totaliter, dengan diktatur Partai Komunis, dimana tidak ada demokrasi atau kebebasan lagi.[2]
1.      Secara Umum Pengertian Komunisme
            Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan system lainnya yang telah mapan.
            Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme ini merupakan korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-anak dan wanita-wanita termasuk keluarganya yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaum Borjuis.[3]
            Kata Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial di mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan distribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi berdasarkan motto mereka : from each according to his abilities to each according to his needs. (dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
            Walaupun tujuan sosialisme dan komunisme sama, dalam mencapai tujuan tersebut sangat berbeda. Komunisme adalah bentuk paling ektrim dari sosialisme. Bentuk sistem perekonomian didasarkan atas system, dimana segala sesuatu serba dikomando.
            Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komunis sering juga disebut sebagai “sistem ekonomi totaliter”, menunjuk pada suatu kondisi sosial dimana pemerintah main paksa dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite partai komunis.
2.      Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komunis
            Ekonomi komunis menghapuskan kepilikan pribadi, dan hal ini tidak sesuai dengan tabiat manusia, sebagaimana disadari bahwa dengan menghapus kepemilikan pribadi tidak tertinggal lagi perangsang untuk bekerja keras. Rakyat tidak akan tertarik pada tugas-tugas kolektif, karena mereka sadar bahwa menurut sistem yang berlaku pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup mereka dan oleh karena itu penambahan usaha dianggap sia-sia, karena usaha-usaha ini tidak menghasilkan tambahan upah bagi mereka.
            Dalam suatu sistem dimana tak seorangpun mempercayai sesuatu nilai selain nilai material kehidupan, mengapa seseorang harus bekerja ekstra keras demi kemakmuran orang lain? Oleh karena itu para pemimpin komunis terpaksa mengubah teori mereka dan harus merasa puas dengan sekedar penerapan nasionalosasi yang terbatas.[4] Ciri- cirinya sebagai berikut:
a.       Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b.      Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c.       Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d.      Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e.       Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.[5]
3.      Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
a.       Kelebihan Sistem Ekonomi Komunis
1)      Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2)      Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3)      Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4)      Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
b.      Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
1)      Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2)      Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3)      Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
C.     Komunisme Menurut Marx
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah :
  1. Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
  2. Penghapusan adanya kelas-kelas sosial
  3. Penghapusan Pembagian Kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan pada :
  1. Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang pada sengsara.
  2. Cara untuk merombak ketidak adilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem sosialis yaitu system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta.
  3. Pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.
  4. Untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
      Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”. Sementara itu, masa kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari pada gagasan Marx.
      Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat “keilmihan” dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
      Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya persis diatas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Komunisme juga muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum kapitalis. Ciri- cirinya perekonomian komunisme yaitu sebagai berikut:
1.      Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara,
2.      Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama.
3.      Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta,
4.      Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah,
5.      Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara, Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.









DAFTAR PUSTAKA
·         Baqir, Syahid. 2002. Keunggulan Ekonomi Islam. Jakarata: Pustaka Zahra. penerjemah, M. Hasem. Hlm 80.
·         http://mahasiswa-adm.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekonomi-komunisme-sosialisme.html
·         T. Gilarso. 2004.Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: KANISIUS
·         Zakiy , Abdullah. 2002. Ekonomi dalan perspektif Islam. Bandung: CV PUSTAKA SETIA



[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf. 2002. Ekonomi dalan perspektif Islam. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
[2]T. Gilarso. 2004.Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: KANISIUS
[4] Syahid Baqir Ash-Shadr. 2002. Keunggulan Ekonomi Islam. Jakarata: Pustaka Zahra. penerjemah, M. Hasem. Hlm 80.
[5] http://mahasiswa-adm.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekonomi-komunismesosialisme.html