Selasa, 08 November 2016

MAKALAH TEORI EKONOMI KOMUNISME

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sistem ekonomi komunisme muncul berdasarkan faham Karl Marx yang berkembangan pada revolusi industri di Inggris, yaitu nasib para kaum buruh yang menyedihkan akibat ulah kapitalis. Oleh sebab itu untuk memperbaiki kondisi masyarakat harus dilakukan perubahan secara radikal melalui pendobrakan sendi-sendi kapitalis. Maka dari itu kaum proletar harus memainkan peranan penting dalam merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. Dimana adanya revolusi industri barang-barang kebutuhan dapat diproduksi secara massal dan murah akibat digunakannya alat-alat produksi, namun kondisi ini tidak diimbangi oleh upah yang diterima. Sehingga dikatakan sistem ekonomi komunisme adalah negara mempunyai kekuasaan penuh dalam pengaturan produksi dan konsumsi
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah pertumbuhan komunisme?
2.      Apa sistem perekonomian komunisme?
3.      Bagaimana perekonomian komunisme menurut Karl Marx?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah pertumbuhan komunisme
2.      Menjelaskan tentang perekonomian komunisme
3.      Menjelaskan perekonomian komunisme menurut Karl Marx



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Pertumbuhan Komunisme
      Keluarnya Komunisme Manifesto pada tahun 1848. Pada awalnya ajaran Marxisme Ini dicaci maki , dihina, serta dibenci. Akan tetapi ketika Lenin pertama kali mendirikan negara komunis di Rusia pada tahun 1917, Marxisme telah menjejakkan kakinya dengan tapak yang kuat sebagai dasar bagi negara tersebut.
      Menurut Prof. W. Banning dalam Heden daagshe Sociale Bewegingen pada tahun 1948, dengan terbentuknya Negara Komunis Rusia, berarti kurang dari seperenam dari manusia diseluruh dunia memegang tegampiruh faham dari Karlmax. Pada tahun 1979, dengan berdirinya Republik Rakyat Cina dibawah pimpinan Mao Tze Tung yang menguasai kurang lebih hampir 700 miliun manusia, jumlah pengikut Marxisme hampir mencapai sepertiga penduduk dunia. Pada masa sekarang yang jumlah penduduknya bertambah besra jumlah kaum komunis sudah melebihi separuh penduduk dunia.
      Namun, pertambahan jumlah pengikut itu buka berarti menimbulkan perpecahan. Tidak pula bahwa di luar kedua negara, tidak ada lagi manusia atau bangsa-bangsa lain yang menganut faham Marxisme, seperti di Moskow umpamanya. Berbagai organisasi komunis di dunia mengaku bahwa mereka pengikut Marxisme, sedangkan Lenin dan Stalin dengan negara komunisnya di Rusia, telah menyimpang dari ajaran Marxisme yang sebenarnya.[1]
B.     Sistem Perekonomian Komunisme
      Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
      Tata ekonomi serba terpimpin dengan perencanaan produksi dan pengawasan yang ketat oleh pemerintah pusat ini memang dapat menghindari beberapa kelemahan dari sistem ekonomi serba bebas. Negara-negara komunis ada juga yang mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Negara komunis  menjadi negara totaliter, dengan diktatur Partai Komunis, dimana tidak ada demokrasi atau kebebasan lagi.[2]
1.      Secara Umum Pengertian Komunisme
            Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan system lainnya yang telah mapan.
            Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme ini merupakan korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-anak dan wanita-wanita termasuk keluarganya yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC dan tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaum Borjuis.[3]
            Kata Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial di mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan distribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi berdasarkan motto mereka : from each according to his abilities to each according to his needs. (dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
            Walaupun tujuan sosialisme dan komunisme sama, dalam mencapai tujuan tersebut sangat berbeda. Komunisme adalah bentuk paling ektrim dari sosialisme. Bentuk sistem perekonomian didasarkan atas system, dimana segala sesuatu serba dikomando.
            Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian komunis sering juga disebut sebagai “sistem ekonomi totaliter”, menunjuk pada suatu kondisi sosial dimana pemerintah main paksa dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite partai komunis.
2.      Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komunis
            Ekonomi komunis menghapuskan kepilikan pribadi, dan hal ini tidak sesuai dengan tabiat manusia, sebagaimana disadari bahwa dengan menghapus kepemilikan pribadi tidak tertinggal lagi perangsang untuk bekerja keras. Rakyat tidak akan tertarik pada tugas-tugas kolektif, karena mereka sadar bahwa menurut sistem yang berlaku pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup mereka dan oleh karena itu penambahan usaha dianggap sia-sia, karena usaha-usaha ini tidak menghasilkan tambahan upah bagi mereka.
            Dalam suatu sistem dimana tak seorangpun mempercayai sesuatu nilai selain nilai material kehidupan, mengapa seseorang harus bekerja ekstra keras demi kemakmuran orang lain? Oleh karena itu para pemimpin komunis terpaksa mengubah teori mereka dan harus merasa puas dengan sekedar penerapan nasionalosasi yang terbatas.[4] Ciri- cirinya sebagai berikut:
a.       Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b.      Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c.       Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d.      Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e.       Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.[5]
3.      Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
a.       Kelebihan Sistem Ekonomi Komunis
1)      Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2)      Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3)      Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4)      Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
b.      Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
1)      Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2)      Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3)      Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
C.     Komunisme Menurut Marx
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah :
  1. Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
  2. Penghapusan adanya kelas-kelas sosial
  3. Penghapusan Pembagian Kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan pada :
  1. Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang pada sengsara.
  2. Cara untuk merombak ketidak adilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem sosialis yaitu system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta.
  3. Pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.
  4. Untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
      Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”. Sementara itu, masa kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari pada gagasan Marx.
      Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat “keilmihan” dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
      Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya persis diatas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Komunisme juga muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum kapitalis. Ciri- cirinya perekonomian komunisme yaitu sebagai berikut:
1.      Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara,
2.      Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama.
3.      Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta,
4.      Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah,
5.      Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara, Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.









DAFTAR PUSTAKA
·         Baqir, Syahid. 2002. Keunggulan Ekonomi Islam. Jakarata: Pustaka Zahra. penerjemah, M. Hasem. Hlm 80.
·         http://mahasiswa-adm.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekonomi-komunisme-sosialisme.html
·         T. Gilarso. 2004.Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: KANISIUS
·         Zakiy , Abdullah. 2002. Ekonomi dalan perspektif Islam. Bandung: CV PUSTAKA SETIA



[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf. 2002. Ekonomi dalan perspektif Islam. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
[2]T. Gilarso. 2004.Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: KANISIUS
[4] Syahid Baqir Ash-Shadr. 2002. Keunggulan Ekonomi Islam. Jakarata: Pustaka Zahra. penerjemah, M. Hasem. Hlm 80.
[5] http://mahasiswa-adm.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekonomi-komunismesosialisme.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar